Tema Jenaka
Kami jumpa 50 pantun untuk kata "".Tekan ikon untuk ketahui info lebih.
Tekan Enter untuk cari.
Burung perkutut,
burung kutilang.
Kok kamu kentut,
tidak bilang-bilang.
Masak terigu masak tumis,
diiris tipis sampai habis.
Malam minggu hujan gerimis,
dompet tipis semakin kritis.
Kapal berlayar di Laut Jawa,
nakhoda mengacungkan jempol.
Adik menangis lalu tertawa,
melihat kakak masih mengompol.
Pergi ke pasar membeli bebek,
Bebek dimasak enak sekali.
Adek tertawa geli melihat kakek,
Giginya copot usai makan roti.
Anak kucing bermain tali,
kera duduk membaca koran.
Bagaimana hati tak geli,
kepala botak suka sisiran.
Berenang jauh para ikan,
mereka bebas hatinya senang.
Badan kurus kurang makan,
kalau ditiup goyang-goyang.
Burung gelatik,
lagi hinggap di batu.
Kamu memang cantik,
tapi kok badannya bau.
Jalan-jalan ke pinggir empang,
nemu katak di pinggir empang.
Hati siapa tak bimbang,
kamu botak minta dikepang.
Good morning,
selamat pagi.
Gigi kuning,
enggak pernah gosok gigi.
Ada Soimah,
megang kayu.
Terus masalah,
buat you?
Ikan gabus di rawa-rawa,
ikan sepat nyangkut di jaring.
Perut sakit menahan tawa,
melihat gigi lompat ke piring.
Pegunungan jalan berliku,
Udara pegunungan sungguh enak.
Senyuman tampak di wajah kakekku,
Melihat cucu sedang berbedak.
Hari Minggu pergi berenang,
berenangnya bareng teman-teman.
Kepala akan jadi pusing,
kalau belum dapat gaji bulanan.
Pergi ke stasiun Tebet,
dilanjut lagi ke Tanah Abang.
Siapa yang tidak takut,
melihat kecoa terbang.
Kalau ada sumur di ladang,
boleh kita menumpang mandi.
Kalau ada waktu yang panjang,
boleh kita berpantun lagi.
Makan lele pakai sambal teri,
jangan lupa dengan lalapan.
Hati akan terasa sepi,
kalau tidak ada pasangan.
Nonton tivi acara Si Unyil,
nontonnya sambil rebahan.
Kenangan indah masa kecil,
tidak pernah terima tagihan.
Narapidana lepas pergi kabur,
berliku jalan naik ke bukit.
Badanku sudah penat ingin tidur,
tapi dompetku kosong perlu duit.
Ada lomba makan kerupuk,
Minum susu bikin badan sehat.
Siapa bilang pacarku gemuk?
Itu supaya lebih gampang dilihat.
Asam kandis asam jawa,
satu peti di dalam kereta.
Jikalau nenek sudah tua,
hati atuk tetaplah cinta.
Pohon manggis di tepi rawa,
tempat nenek tidur beradu.
Sedang menangis nenek tertawa,
melihat kakek bermain gundu.
Pergi ke hutan bertemu gajah,
Gajah lari dikejar kanguru.
Aku sudah siap berangkat sekolah,
Ternyata sekarang hari Minggu.
Burung terbang memakai topi,
terbawa ke awan seperti mimpi.
Tertawa hari karena geli,
melihat kuda asyik bernyanyi.
Buah pisang buah tomat,
disimpan dalam lumbung padi.
Pantas tercium bau menyengat,
rupanya Elson belum mandi.
Anak ayam turun sepuluh,
mati satu tinggal sembilan.
Mati dua sisa tujuh,
Hidup satu jadi delapan.
Pergi ke pasar membeli nangka
Tak lupa membeli salak
Ini contoh pantun jenaka
Siap buat kamu tertawa terbahak-bahak
Hang Abuh berburu singa
Singa ditembak sang pemburu
Hati siapa takkan tertawa
Nenek lari dikejar ibu
Ke ladang membawa karung
Karung dibawa dengan jerami
Wajah kamu janganlah murung
Kayak belum makan lima hari
Pohon jambu lebat daunnya
Dahan ditebang jatuh buahnya
Pusing aku melihat tingkahnya
Jalan terus meskipun jauh
Buah apel buah tomat
Disimpan dekat lemari
Bingung mencium bau menyengat
Rupanya ada yang belum mandi
Harum baunya kembang melati
Dipetik adik dengan tangkainya
Semua orang pada geli
Melihat sapi naik kuda
Pergi ke sungai melihat deret
Ada serigala di dekat rawa
Ini pantun jenaka lucu banget
Wajib dibaca agar tertawa
Di dekat sungai ada rumah kosong
Di sampingnya pohon tembakau
Bukannya aku berbohong
Memang ada katak memikul kerbau
Ke toko membeli gunting
Tidak lupa membeli peta
Sangatlah heran induk anjing
Melihat anak kucing naik kereta
Burung elang terbang melintang
Istirahat sejenak di batang kayu
Dalam hati merasa bimbang
Lihat ikan membaca buku
Ini bukan sembarang
Ini karya pantun lucu
Aku ini tidaklah pikun
Hanya ingin mengerjai cucu
Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat
Pohon nanas di tepi rawa
Ada lebah menyimpan madu
Kami melihat nenek tertawa
Tampak kakek bermain gundu
Anak katak empat delapan
Jangan disimpan dalam keranjang
Adik senang lalu makan
Perut lapar menjadi kenyang
Ambil obat dengan penawar
Siapa cepat pasti dapat
Orang hidup mesti pintar
Uang dapat tidak mengumpat
Elok berjalan di kota tua
Kiri kanan berbatang bambu
Elok benar temanku berbicara
Telinga capek tak mau tahu
Ada belang di buah salak
Kelat rasa mulut tak gusar
Siapa yang tak ingin tergelak
Melihat kera ikut ke pasar
Ada Arjuna ada Pandawa
Sedang turun mencari kali
Jika monyet sedang tertawa
Wajahnya terlihat lucu sekali
Orang Jawa pergi ke Banda
Membeli ikan dengan rebung
Orang tua berbini muda
Bagai rasa menang menyabung
Imam bukan sebarang imam
Imam yang datang dari Jawa
Hitam bukan sebarang hitam
Hitam manis rupa tawa
Ke pasar membeli gunting
Jangan lupa membeli pita
Sangatlah heran si induk kucing
Melihat tikus naik kereta
Limau purut di tepi rawa
Buah belimbing belum masak
Sakit perut sebab tertawa
Melihat kucing duduk berbedak
Di atas rumput banyak belalang
Di dalam air ada ikan cupang
Gimana girang bukan kepalang
Kepala gundul minta dikepang
Roses are red, violets are bloo
There's a syntax error, on line forty-two